jacksondwj.com – Pada malam hari, Rusia menjadi sasaran serangan besar-besaran drone yang dilakukan oleh Ukraina. Serangan ini terjadi di wilayah selatan Rusia, termasuk wilayah aneksasi Krimea dan di sekitar Laut Hitam.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebanyak 51 drone berhasil dihancurkan di wilayah Krimea, 44 di wilayah Krasnodar, dan enam di wilayah Belgorod. Selain itu, enam drone juga menyerang di wilayah Laut Hitam dan berhasil dihentikan, serta satu drone diidentifikasi menyerang wilayah Kursk.
Serangan ini dianggap sebagai salah satu serangan pesawat tak berawak terbesar yang dilakukan oleh Ukraina dalam semalam, menurut laporan AFP yang mengutip pernyataan Rusia. Ini terjadi saat pasukan Rusia bergerak maju di sepanjang garis depan, meraih keuntungan teritorial terbesar dalam 18 bulan.
Belum ada komentar resmi dari Ukraina tentang serangan tersebut. Namun, Rusia telah memperluas kekuatan dalam perang tersebut, di mana Ukraina kini menghadapi kekurangan persenjataan dan jumlah pasukan.
Menurut data Institute for the Study of War (ISW), Rusia merebut 278 kilometer persegi wilayah Ukraina antara tanggal 9 dan 15 Mei, menjadi perolehan teritorial terbesar dalam satu operasi sejak pertengahan tahun 2017. Desember 2022.
Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung sejak 24 Februari 2022, dan invasi ini telah memberikan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi Eropa dan global yang sebelumnya sudah terpukul oleh pandemi Covid-19.
Harga minyak pernah naik akibat posisi strategis Rusia sebagai salah satu sumber energi dunia, dengan produksi mencapai 9,7 juta barel minyak per hari.
Serangan ini juga menaikkan inflasi global karena peran penting Ukraina sebagai salah satu sumber pangan dunia, terutama sebagai lumbung gandum bagi Eropa dan Afrika Barat.
Sebelumnya, Rusia menyerang Ukraina karena keinginan pemerintah Presiden Vlodimir Zelenky untuk bergabung dengan NATO, yang dianggap oleh Rusia sebagai ancaman karena lokasi Ukraina yang bersebelahan dengan Rusia.