Pernyataan Resmi Kemenkes Tentang Nyamuk Wolbachia
jacksondwj.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah memberikan pernyataan resmi yang menegaskan tidak terdapat kaitan antara lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan inisiatif pelepasan nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Maxi Rein Rondonuwu, menegaskan bahwa penyebaran nyamuk ber-Wolbachia tidak mempengaruhi tingkat agresivitas nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit DBD.
Keamanan Teknologi Nyamuk Ber-Wolbachia
Dr. Maxi juga menginformasikan bahwa teknologi nyamuk ber-Wolbachia adalah aman, memanfaatkan bakteri Wolbachia yang secara alami terdapat pada serangga dan yang telah menjalani penelitian ekstensif selama 12 tahun di Yogyakarta, dari 2011 hingga 2023.
Efektivitas Nyamuk Ber-Wolbachia di Yogyakarta
Studi di Yogyakarta menunjukkan bahwa pelepasan nyamuk ber-Wolbachia telah berhasil menurunkan angka kejadian DBD sebesar 77 persen dan mengurangi kasus yang memerlukan perawatan rumah sakit hingga 86 persen sejak pertama kali diterapkan pada tahun 2017.
Analisis Risiko Pelepasan Nyamuk
Kemenristekdikti dan Balitbangkes Kemenkes RI telah melakukan analisis risiko dengan melibatkan 20 ahli dari berbagai disiplin ilmu. Hasilnya menunjukkan bahwa risiko yang ditimbulkan oleh pelepasan nyamuk ber-Wolbachia sangat rendah, dengan prediksi bahwa tidak akan terjadi peningkatan risiko yang signifikan dalam 30 tahun mendatang.
Penegasan Kemenkes RI
Kemenkes RI menegaskan bahwa pelepasan nyamuk ber-Wolbachia tidak berhubungan dengan peningkatan kasus DBD. Teknologi ini dinilai efektif dalam mengurangi insiden DBD dan aman untuk diterapkan, dengan risiko jangka panjang yang dianggap dapat diabaikan.