jacksondwj.com

jacksondwj.com – Biskuit Khong Guan telah menjadi elemen khas dalam perayaan Lebaran di Indonesia, seringkali disajikan kepada tamu. Kaleng Khong Guan secara tradisional digunakan kembali sebagai wadah penyimpanan makanan setelah musim Lebaran.

Khong Guan, meski terkenal di Indonesia, ternyata memiliki asal-usul dari Singapura. Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, imigran dari Fujian, China, merupakan pendiri Khong Guan. Mereka membangun Khong Guan Biscuit Factory di Singapura pada tahun 1947 setelah periode belajar dan mengembangkan keterampilan di pabrik biskuit.

Di pasar Singapura, biskuit Khong Guan meraih sukses yang dijelaskan dalam ‘Who’s in Malaysia Singapore’ edisi tahun 1993. Perusahaan tersebut meraih kesuksesan dan memperluas pabriknya, mulai mengekspor produk ke negara-negara Asia Tenggara.

NV Giok San Kongsi menjadi distributor pertama Khong Guan di Indonesia pada akhir tahun 1950-an. Hidayat Darmono dan Go Swie Kie, dua dari pengelola NV Giok San Kongsi, menjadi tokoh bisnis terkenal di Indonesia.

Pada tahun 1970, PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia didirikan, memulai produksi lokal di Jakarta. Produk pertama yang diproduksi adalah Khong Guan Assorted dengan kaleng merah ikonik yang menggambarkan seorang ibu dan anak-anaknya.

Saat ini, perusahaan memiliki lebih dari 136 merek makanan ringan, termasuk Choco Bear hingga Monde. Khong Guan mengklaim sebagai produk biskuit terpopuler yang terdistribusi ke lebih dari 90 wilayah di Indonesia. Hartono Kweefanus, keturunan dari Hidayat Darmono, tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Filipina oleh Forbes.

Artikel ini memberikan gambaran tentang perjalanan Khong Guan yang tidak hanya mengukir jejak di pasar domestik Singapura tetapi juga telah menjadi bagian dari tradisi budaya di Indonesia, menegaskan posisinya sebagai merek yang dikenal luas dan dikonsumsi melintasi generasi dan batas-batas geografis.