Ratusan sopir truk di Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi di Jalan Pahlawan, Surabaya, sebagai bentuk penolakan terhadap penegakan aturan Over Dimension Over Loading (ODOL). Mereka menyuarakan keluhan atas kebijakan yang dianggap merugikan mata pencaharian.

Dalam aksi tersebut, para sopir memarkirkan truk mereka di sepanjang jalan dan mendirikan tenda darurat sebagai tempat istirahat. Mereka menegaskan akan tetap bertahan di lokasi hingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan solusi konkret terhadap tuntutan mereka.

Sopir truk mengaku tidak menolak aturan ODOL secara keseluruhan, namun mereka meminta pemerintah memberi masa transisi yang adil dan bantuan untuk modifikasi kendaraan. “Kami tidak bisa langsung mengubah dimensi truk karena biayanya besar. Kalau dipaksakan, kami bisa bangkrut,” ujar salah satu peserta aksi.

Koordinator aksi juga menyampaikan bahwa sebagian sopir berasal dari luar Surabaya dan telah menempuh perjalanan jauh demi menyuarakan aspirasi ini. Mereka link spaceman gacor  menuntut adanya dialog terbuka dengan perwakilan Pemprov dan dinas terkait, bukan hanya imbauan sepihak.

Sementara itu, aparat kepolisian dan Satpol PP mengamankan jalannya demonstrasi agar tetap tertib. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemprov Jatim terkait langkah yang akan diambil.

Jika tuntutan tidak ditanggapi, massa sopir berencana melanjutkan aksi dalam waktu tak terbatas. Mereka mengandalkan kekompakan sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang dinilai memberatkan.

Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dua arah antara pemerintah dan pelaku lapangan dalam penerapan kebijakan transportasi.