jacksondwj – Rapper ternama Shawn Carter, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jay-Z, telah mengajukan gugatan balik terhadap Tony Buzbee, pengacara yang mewakili wanita yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual saat ia berusia 13 tahun. Gugatan tersebut didasarkan pada dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Buzbee.
Kasus ini bermula pada 9 Desember 2024, ketika Jay-Z dan Sean Combs (Diddy) disebut dalam gugatan yang menuduh mereka melakukan pemerkosaan terhadap remaja perempuan pada tahun 2000. Menanggapi tuduhan tersebut, Jay-Z melalui pernyataan dari Roc Nation menyebut klaim itu sebagai “pemerasan” dan meminta Buzbee untuk mengajukan pengaduan pidana, bukan gugatan perdata12.
Dalam gugatan pencemaran nama baik, tim hukum Jay-Z menyoroti surat tuntutan dari Buzbee yang memberi waktu dua minggu kepada Jay-Z untuk berpartisipasi dalam “mediasi rahasia” terkait tuduhan dari dua korban, yakni seorang pria dan wanita, yang mengaku mengalami pelecehan seksual saat masih di bawah umur. Surat itu juga mencantumkan pernyataan Buzbee yang diduga berbunyi, “Pengalaman saya menunjukkan bahwa ketika seseorang melakukan ini sekali, kemungkinan besar mereka telah melakukannya kepada orang lain juga”.
Tim hukum Jay-Z menuduh Buzbee memeras klien mereka dengan ancaman untuk mempublikasikan tuduhan palsu jika tidak ada penyelesaian yang memadai. Gugatan tersebut menyebut, “Para tergugat meletakkan senjata di kepala Tuan Carter kamboja slot, menuntut dia membayar sejumlah uang yang substansial atau menghadapi kehancuran finansial dan pribadi”.
Selain itu, Buzbee dituduh memulai kampanye media yang mencemarkan nama Jay-Z, termasuk menyukai unggahan di media sosial yang mengaitkan sang rapper dengan tuduhan terhadap Sean Combs. Gugatan tersebut mengutip pernyataan Buzbee dalam artikel TMZ yang menyebut kliennya mungkin akan mengajukan pengaduan pidana terhadap Carter.
Tony Buzbee membantah gugatan Jay-Z, seraya menyebutnya sebagai “omong kosong belaka” dan menyatakan gugatan itu tidak akan bertahan lama. “Ini upaya lain untuk menekan dan mengintimidasi saya. Tapi ini tidak akan berhasil,” ujar Buzbee kepada Rolling Stone.
Sebelumnya, Buzbee menggugat Roc Nation, menuduh perusahaan itu menggunakan “operasi bayangan” untuk memengaruhi kliennya agar mengajukan tuntutan palsu terhadap dirinya. Roc Nation telah menolak tuduhan tersebut, menyebut gugatan Buzbee sebagai “omong kosong” dan upaya untuk mengalihkan perhatian dari kasus utama.
Menurut dokumen pengadilan, wanita yang menggugat Jay-Z dan Diddy mengaku bahwa ia bertemu sopir Diddy setelah gagal menyelinap ke MTV Video Music Awards tanpa tiket. Sang sopir menyebut bahwa Diddy menyukai gadis-gadis muda dan mengajaknya untuk menghadiri pesta. Wanita ini mengklaim sang sopir mengantarnya ke sebuah rumah, di mana ia disuruh menandatangani perjanjian kerahasiaan, yang salinannya tidak pernah diterimanya. Penggugat juga mengaku ia diberi minuman yang membuatnya pusing, sehingga ia pergi ke sebuah kamar tidur yang kosong untuk berbaring. Dalam momen ini, Diddy disebut muncul dengan dua selebritas lain—satu pria dan satu wanita. Kedua artis pria ini diklaim melakukan pemerkosaan secara bergantian, sementara seleb wanita yang hadir di tempat ini menonton.
Jay-Z telah mengambil langkah hukum agresif dengan menggugat Tony Buzbee atas dugaan pencemaran nama baik. Gugatan ini merupakan bagian dari upaya Jay-Z untuk membersihkan namanya dari tuduhan serius yang telah merusak reputasinya. Sementara itu, Buzbee dan Roc Nation saling menuduh melakukan tindakan yang bertujuan untuk mengintimidasi dan mempengaruhi jalannya hukum. Kasus ini masih berlanjut dan akan terus menjadi sorotan publik.